Pendidikan Bayi dalam Kandungan (Pendidikan Pralahir)

Posted by Rizkianugrahaeni

Pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran mengenai pengetahuan, keterampilan maupun kebiasaan yang diperoleh melalui program pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan tidak hanya didapatkan di bangku sekolah saja tetapi juga didapatkan di luar sekolah (lingkungan keluarga dan masyarakat).

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pendidikan adalah dunia sekolah semata, sehingga mereka memasrahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Tentu saja hal ini keliru. Tidak hanya guru yang terlibat dalam pendidikan seorang anak manusia, tetapi juga orang tua, keluarga dan lingkungan pergaulan anak. Kalau menurut hemat saya, orang tuanyalah yang lebih berperan penting pada pendidikan anaknya khususnya pendidikan untuk membentuk karakter anak sejak dini, karena orang tua dan keluargalah yang sudah terlibat dalam kehidupan anak sejak anak masih berusia prasekolah.

Pendidikan Pralahir

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Bahkan pada sebagian orang pendidikan bisa dimulai dari sebelum bayi dilahirkan (pendidikan pralahir). Seperti yang dilakukan seorang ibu dengan memperdengarkan musik atau memperdengarkan kitab suci Al Qur'an kepada bayi dalam kandungannya. Menurut F Rene Van De Carr, M.D, anak dalam kandungan benar-benar dapat belajar atau mempelajari kata-kata yang diucapkan sang pendidik atau orang tuanya, tetapi tidak dengan cara seperti orang dewasa. Jika orang dewasa mempelajari sebuah kata-kata maka ia dapat mengulanginya, mengenali dalam bentuk tulisan, dan memodifikasinya agar ia dapat berbicara atau menggunakan kata tersebut dalam kalimat dengan baik dan benar. Beda halnya dengan bayi dalam kandungan yang cara belajarnya jauh lebih mendasar. Ketika sang Ibu mengajarkan kata-kata kepada bayi dalam kandungannya, sang bayi hanya mendengarkan bunyinya sambil mengalami sensasi tertentu.

F. Rene Van de Carr, dkk (The Prenatal Enrichment Unit di Hua Chiew General Hospital di Bangkok Thailand) melakukan penelitian terhadap bayi dalam kandungan. Hasilnya menyatakan bahwa bayi dalam kandungan yang diberi stimulasi maka lebih cepat mahir dalam membaca, menirukan suara, menyebutkan kata pertama, tersenyum secara spontan, lebih tanggap terhadap musik, dan mampu mengembangkan pola sosial yang lebih baik saat bayi telah dewasa.

Dalam agama Islam, pendidikan pralahir malah seharusnya dimulai sejak awal pembuahan. Jika menginginkan anak yang cerdas dan sholeh maka pasangan suami istri yang hendak melakukan hubungan seharusnya memanjatkan doa terlebih dahulu agar jika Allah mengaruniakan seorang anak maka setan tidak akan memberikan madharat kepadanya.

Sang Ibu, sebagai guru pertama seorang anak yang berperan mendidik anak sejak dalam kandungan. seharusnya menempuh berbagai metode pendidikan untuk anak dalam kandungannya, agar nantinya anak tersebut sehat secara fisik dan mental. Seorang ibu hamil tidak hanya memenuhi kecukupan gizinya saja, tetapi juga dengan melakukan banyak doa, memperbanyak membaca atau memperdengarkan ayat suci Al Qur'an, mengajak dialog janin dalam kandungannya, menjaga emosi dan kejiwaan ibu, serta menjaga perilaku ibu selama mengandung.

Indera pendengaran pada janin dalam kandungan berkembang sejak janin itu masuk usia 8 minggu, dan terbentuk sempurna ketika janin berusia 24 minggu. Air ketuban berperan penting sebagai penghantar suara yang baik. Janin mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta. Janin juga berekasi terhadap suara-suara keras yang dapat  membuat janin terkejut dan melompat. Oleh karena itu, stimulasi pada janin paling tepat diberikan lewat suara.

Pada usia 24 minggu, otak janin sudah mampu memperdengarkan rangsangan suara. Apabila janin diperdengarkan ayat suci Al Qur'an maka dapat merangsang sel-sel otaknya. Hal ini tidak berarti bahwa dengan memperdengarkan ayat suci Al Qur'an volume otak janin menjadi lebih besar, melainkan dapat mengoptimalkan kerja sel-sel otak yang diharapkan bisa mencerdaskan anak.

Beberapa hal penting yang dapat dilakukan seorang ibu untuk mendidik anak dalam kandungannya antara lain:
1. Perbanyak doa dan ibadah
2. Sering membaca atau memperdengarkan ayat suci Al Qur'an
3. Ketika ibu mulai bisa merasakan gerakan janin, beri stimulasi dengan tepukan halus atau elusan
4. Beri stimulasi dengan selalu mengajak bayi dalam kandungan berbicara.
5. Konsumsi makanan halal dan bergizi
6. Menjaga perilaku ibu yang sedang mengandung
7. Selalu menjaga emosi dan kejiwaan ibu hamil, selalu berpikir positif dan berusaha menghindari konflik dengan orang lain.

Semoga para orang tua sadar, bahwa mendidik anak dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan. Mendidik anak bukan hanya kewajiban guru di sekolah, tetapi yang terpenting mendidik anak adalah tugas ibu dan ayah.

Memang saya belum mempunyai anak, saya juga belum punya pengalaman mendidik anak selain anak-anak yang pernah menjadi murid saya. Tetapi sebentar lagi insya Allah saya akan dipanggil "ibu" oleh janin dalam kandungan saya, dan saya pikir akan lebih mengasyikkan jika sedikit pengetahuan yang saya miliki bisa saya bagikan kepada orang lain. Pada postingan selanjutnya insya Allah akan saya sharing pandangan saya tentang mendidik anak usia balita.Semoga anak-anak kita menjadi anak yang sholeh/sholehah, cerdas, dan berbakti kepada orang tua. Aamiin.

Mendidik anak di waktu kecil bagai mengukir di atas batu
Mendidik anak di waktu besar seperti mengukir di atas air



More aboutPendidikan Bayi dalam Kandungan (Pendidikan Pralahir)

Manjakan Lidah Suami dengan Gurame Asam Pedas

Posted by Rizkianugrahaeni

Ingin menghidangkan makanan lezat buatan anda sendiri untuk keluarga tercinta? Hmmm.... tak perlu khawatir, karena ada resep Gurame Asam Pedas yang lezat, bergizi dan pasti buat anda ketagihan. Perpaduan rasa asam dan pedasnya menciptakan sensasi yang membuat lidah anda dimanjakan. Yuk simak ulasan berikut ya ...


Bahan :
1 ekor ikan gurame, difilet
1 sdm air jeruk nipis
2 lembar daun salam
5 butir bawang merah diiris tipis
 2 sendok makan minyak
1 batang serai
asam jawa secukupnya
gula pasir secukupmua
garam secukup


Bumbu Halus :
8 buah cabai merah (sesuai selera)
1 ruas jari kunyit
1 ruas jari jahe
3 butir kemiri

Cara Membuat :
1. Untuk menghilangkan bau lumpur pada ikan gurame, terlebih dahulu rendamlah ikan gurame yang telah dibersihkan dalam cuka, selama kurang lebih 20 menit. Jangan lupa buang insangnya karena yang menyebabkan bau lumpur paling banyak adalah pada insangnya.
2. Setelah bau lumpur hilang, selanjutnya panaskan minyak Tumis bumbu halus dan bawang merah yang sudah diiris hingga harum
3. Tambahkan serai dan daun salam
4. Masukkan air secukupnya
5. Beri asam jawa, gula pasir dan garam secukupnya
6. Masukkan ikan gurame. Masak sampai air mendidih dan  ikan matang
7. Siap dihidangkan

Selamat mencoba ya bund .....

More aboutManjakan Lidah Suami dengan Gurame Asam Pedas