Reduplikasi disebut juga
bentuk ulang atau kata ulang. Keraf (1991:149) mendefinisikan bentuk ulang
sebagai sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau
seluruh bentuk dasar sebuah kata. Dalam Bahasa Indonesia terdapat
bermacam-macam bentuk ulang. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar,
kata berimbuhan, maupun kata gabung.
Kata
yang terbentuk dari hasil proses pengulangan dikenal dengan nama kata ulang.
Chaer (2006:286) membagi kata ulang berdasarkan hasil pengulangannya, yaitu
(1)
Kata ulang utuh atau murni
Kata
ulang utuh atau murni merupakan kata ulang yang bagian perulangannya sama
dengan kata dasar yang diulangnya. Dengan kata lain, kata ulang utuh atau murni
terjadi apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan seutuhnya. Misalnya
pada kata rumah-rumah, pohon-pohon,
pencuri-pencuri dan anak-anak.
(2)
Kata ulang berubah bunyi
Kata
ulang berubah bunyi merupakan kata ulang yang bagian perulangannya mengalami
perubahan bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Kata
ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar,
namun terjadi perubahan bunyi. Kata ulang berubah bunyi yang mengalami
perubahan bunyi vokal misalnya pada kata bolak-balik,
gerak-gerik, dan kelap-kelip. Sedangkan
kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi konsonan misalnya pada
kata sayur-mayur, lauk-pauk, gerak gerik,
kelap kelip dan ramah tamah.
(3)
Kata ulang sebagian
Kata
ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata pertama dari
sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vokal suku kata pertama diganti
dengan vokal e pepet. Kata-kata yang mengalami pengulangan sebagian antara lain
lelaki, leluhur, pepohonan dan tetangga.
(4)
Kata ulang berimbuhan
Kata
ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan pemberian
imbuhan. Chaer (2006:287) membagi kata ulang berimbuhan berdasarkan proses
pembentukannya menjadi tiga, yaitu (1) sebuah kata dasar mula-mula diberi
imbuhan kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan; (2) Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian
baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang
mula-mula diulang sehingga menjadi lari-lari
kemudian diberi awalan ber- sehingga
menjadi berlari-lari; (3) sebuah kata
diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber- sehingga menjadi bentuk bermeter-meter.
{ 1 comments... read them below or add one }
Thak you ya
Post a Comment